Senin, 05 September 2011

Let's Talk About: Car Safety - Overloaded Cars

Mudik rame-rame... nyok?

Gambar di atas saya ambil ketika masih berlibur beberapa hari yang lalu... Terdapat sebuah mobil pick-up yang dipenuhi dengan banyak orang... Palingan lagi mudik mereka... heheheh...

Sudah jelas bahwa mobil merupakan sebuah kendaraan yang tujuannya dapat membawa banyak orang. Banyak itu, paling sedikit dua lah, itu saja deretan sports car tertentu dimana sekarang segmen sport-coupe hadir dengan dua kursi tambahan di belakang maupun pintu yang tersedia hanyalah dua. Apapun mobilnya, mereka didesain untuk membawa muatan sampai pada batas tertentu. Itulah yang namanya weight limit. Suatu kendaraan yang melebihi batas itu akan mendapatkan berbagai macam konsekuensi yang berpengaruh kepada performa, keselamatan, dan karakteristik pengendaliannya.

Avanza yang hancur dalam kecelakaan...
Belakangan ini, pada arus balik mudik, salah satu artis tanah air kehilangan istrinya dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Mobil Avanza yang ia gunakan oleng pada km. 96-97 tol Cipularang. Berbagai sumber mengatakan bahwa Avanza tersebut overloaded karena membawa 10 orang. Ada juga sumber yang mengatakan 8 orang bahkan ada yang mengatakan 5 orang. Hmmm, mana yang benar…?
Kami menemukan sumber dari inilah.com dimana di beritanya ada orang yang menyatakan:

"Mobilnya isinya banyak banget, ada 10 orang. Yang meninggal hanya istrinya, Virginia. Saipul hanya mengalami luka ringan," terang Niniek, salah seorang petugas National Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, sebagaimana dilansir dari inilah.com Sabtu (03/09).

Nah, berarti dianggap fix bahwa mobil tersebut overloaded…

Jika mobil tersebut overloaded, apa konsekuensinya? Banyak boss… American Automotive Association (AAA) menyatakan bahwa mobil overloaded memiliki banyak masalah walaupun tetap dijaga kualitasnya dengan baik. Contohnya, pada mobil yang overloaded, ban akan menggembung di bagian bawahnya, dan kemudian bagian sampingnya bisa kontak dengan aspal lalu bergerak naik-turun membuat ban menjadi lebih panas. Kondisi terparah dapat menyebabkan ban meletus ketika digunakan.

Terjadi benturan keras lalu oversteer...
Sebuah mobil yang overloaded, karakteristik pengendaraannya akan berbeda jauh daripada mobil yang membawa muatan normal, terutama mekanisme keamanannya, dimana akan bekerja secara tidak optimal. Jika terjadi pergerakan yang mendadak (pengemudi kaget atau berusaha untuk mengganti jalur dengan cepat), kendaraan akan roll terlalu jauh keluar mengakibatkan  pegas dan shock absorber untuk rebound kembali dan berusaha mengembalikan mobil. Akibatnya, akan terjadi keadaan dimana mobil bergetar seakan hilang traction dan membuat pengemudian menjadi sangat susah. Pada kasus kemarin, ketika jalan itu menurun dan terjadi benturan cukup keras pada ban mobil,kondisi oversteer di atas terjadi dan inilah yang disebut Saipul Jamiell sebagai oleng. Ia telah berusaha sebaiknya untuk hindari kecelakaan, namun hal tersebut cukup susah.

Lihat gambar under & oversteer di atas? Anda tidak ingin itu terjadi. Serius.Keduanya benar-benar gak keren...

Baca deh... Yang kiri bawah penting tuh...


Secara teknis, yang kasian itu yaa, pegas dan shock absorber-nya, dan ban. Ban akan memanas lebih cepat dan bisa saja meletus. Untuk melakukan deselerasi mendadak, jangan harap mobil yang overload akan berperilaku seperti biasanya. Deselerasi rem akan menjadi lebih lemah Ingat hukum fisika energi kinetik = massa x kecepatan. Semakin besar massa, meskipun kendaraannya sama tapi yang satu overloaded, maka pengereman akan menjadi lebih susah. Jika kendaraan tak dilengkapi dengan rem ABS, deselerasi mendadak berpotensi untuk membuat rem mengunci sehingga tak bisa bergerak kemanapun selain lurus dan mobil akan terus berjalan hingga… Tabrakan… Oiya, bagi pengguna ABS, bukan berarti kalian bebas dari tabrakan jika rem mendadak lho...

"Ingat hukum fisika energi kinetik = massa x kecepatan. Semakin besar massa, meskipun kendaraannya sama tapi yang satu overloaded, maka pengereman akan menjadi lebih susah."

Owner Manual ada untuk? Dibaca.
Setiap kendaraan memiliki weight limit. Coba lihatlah brosur kendaraan atau tanyakanlah kepada ATPM tentang weight limit kendaraan Anda. Jika Anda tidak mau meluangkan waktu untuk bepergian dan menanyakannya di ATPM, browsing dan membaca buku manual juga bisa. Yang kita patut ketahui bukanlah kapasitas orang, karena ingatlah, kebanyakan dari kita tidak hanya membawa orang tapi juga barang yang mungkin dapat menyebabkan kendaraan melewati weight limit. Jika kita terpaksa untuk membawa barang dan orang yang melebihi batas muatan kendaraan, kita dapat mengurangi risiko terjadi kecelakaan dengan:

1.       Mengemudilah dengan presisi dan defensive, hindari gerakan maneuver menyalip ataupun tindakan mendahului kendaraan yang kecepatannya jelas jauh lebih cepat.
2.       Jangan berjalan dengan kecepatan tinggi (100kpj +).
3.       Seringlah berhenti di rest area untuk mengecek ban Anda, apakah ada keganjilan atau tidak.
4.       Jika merasakan ada yang aneh dengan kendaraan (mulai berganti jalur sendiri atau pengendalian mulai aneh dengan understeer atau oversteer berlebihan) janganlah ragu untuk berhenti di bahu jalan dan menghubungi petugas jalan tol untuk bantuan.
5.       Berusaha untuk melaju konstan di antara recommended speed, dan melajulah di jalur tengah. Baiknya melaju konstan antara 60-80kpj.Ingat kendaraan overloaded pengeremannya tidak maksimal.

Kecelakaan karena overload banyak terjadi di tanah air, kebetulan kasus kemarin lah yang tersorot media. Ada satu juga berita dari Australia tentang kecelakaan karena overload. Kalau mau tahu, bisa baca disini

Semoga dengan ini, para pembaca sekalian dapat menjadi lebih ngeh tentang pentingnya batas muat kendaraan, karena lebih baik berusaha untuk mencari dua kendaraan operasional daripada menggunakan satu tapi overload… Oke?

2 komentar: